Perang Layer 2 Ethereum: Arbitrum, Optimism, atau Base Jadi Kaisar Baru?

🔑 Ringkasan utama

  • Arbitrum memimpin Layer 2 dengan ~$17 miliar TVS (~42%), diikuti Optimism ~$9 miliar (~23%), dan Base ~$4 miliar (~10%) (L2BEAT, Agustus 2025).

  • Meski TVS lebih kecil, Base menghasilkan ~$8–10 juta per bulan—tiga kali lipat Arbitrum & Optimism (~$2–3 juta)—berkat funnel Coinbase (Dune Analytics).

  • Laba Base tahunan ~$30 juta, menjadikannya rollup paling menguntungkan saat ini.

  • Tokenomics berbeda: $ARB & $OP punya treasury besar + emisi; Base belum punya token asli.

  • Pertempuran L2 berbentuk segitiga: efisiensi kapital (Base), desentralisasi (Arbitrum), eksperimen tata kelola (Optimism).


Ilustrasi CryptoQuibbler tentang pasukan Layer 2 Ethereum berbaris melewati reruntuhan kuno di bawah bendera ETH raksasa, melambangkan perang rollup.

🗞 Kisah Utama 

Perang Saudara Skalabilitas Ethereum

Ethereum menjanjikan desentralisasi, tapi skalabilitas menciptakan kota-negara yang bersaing memungut upeti. Perang besar Layer 2 tahun 2025 bukan hanya tentang blockspace—tapi juga ideologi, profit, dan survival.

 Arbitrum berdiri sebagai raksasa: menurut L2BEAT (Agustus 2025), mengamankan ~$17 miliar aset (~42% pangsa pasar).

Optimism menguasai ~$9 miliar (~23%), diperkuat oleh tata kelola “Optimism Collective” & pendanaan barang publik retroaktif.

Base meski lebih kecil (~$4 miliar, ~10%), menjadi pendatang dengan pertumbuhan tercepat.

Namun, arus uang berbeda dari arus aset. Arbitrum & Optimism sama-sama meraup ~$2–3 juta/bulan dari fee. Base? Menurut Dune Analytics, ~$8–10 juta/bulan. Jika ditahunankan, itu berarti ~$30 juta profit operasi—lebih besar dari gabungan dua rivalnya.

Sebagai konteks, DefiLlama mencatat TVL DeFi di seluruh L2 Ethereum mencapai ~$52 miliar. Namun kemampuan Base memonetisasi arus pengguna (via funnel Coinbase & onboarding DeFi) menempatkannya pada posisi unik.

Strategi mereka berbeda:

  • Arbitrum bertumpu pada kedalaman likuiditas & dominasi ekosistem.

  • Optimism memainkan narasi tata kelola & “public goods,” memakai $OP sebagai instrumen politik.

  • Base mengambil jalur korporasi: tanpa token, murni fee capture, dengan rumor token airdrop menjaga spekulasi tetap panas.

Perang ini bukan hanya teknis—tapi juga politis. Arbitrum menekankan netralitas, Optimism menekankan tata kelola kolektif, Base menekankan jalur korporasi. Bersama-sama, mereka membentuk ** medan perang segitiga di mana masa depan skalabilitas Ethereum akan ditentukan.**


🔬 Opini Ahli

  • Hasu (Peneliti Paradigm): “Rollup bukan lagi eksperimen—mereka ekonomi. Pertanyaannya: desain mana yang bisa menangkap nilai berkelanjutan.”

  • Vitalik Buterin (Co-founder Ethereum): “Keragaman antar L2 itu sehat. Tapi over-sentralisasi bisa mengulang kesalahan Web2.”

  • Linda J. Xie (Scalar Capital): “Kesuksesan Base menunjukkan betapa besar keunggulan funnel korporasi. Tapi model tanpa token bisa menghadapi backlash komunitas.”

  • Kyle Samani (Multicoin Capital): “Pertarungan sesungguhnya bukan Base vs Arbitrum—tapi apakah rollup bisa mempertahankan margin ketika kompetisi menekan fee jadi nol.”


🌟 Implikasi

  • Ekonomi: Base membuktikan monetisasi > ukuran. Fokus bergeser dari supremasi TVL ke profitabilitas.

  • Politik: Optimism membingkai diri “governance first,” Arbitrum “neutral rails,” Base “korporasi Ethereum.”

  • Sosial: Pengguna tak peduli mereka di rollup mana—mereka ikut fee murah & likuiditas. Tribalism bisa runtuh jadi pragmatisme.

  • Sejarah: Ini Athena vs Sparta vs Roma untuk imperium Ethereum. Demokrasi terdesentralisasi, likuiditas terdisiplin, dan efisiensi tersentralisasi bertabrakan.


Seni satir CryptoQuibbler menampilkan Vitalik Buterin sebagai sejarawan yang menggambar peta global Ethereum, melambangkan ekspansi Layer 2 di seluruh benua.

📝 Opini Editor 

Pengepungan Gerbang Ethereum

⚔️ Tiga Kota-Negara, Satu Imperium

Apa yang kita saksikan adalah Ethereum memerankan ulang Perang Peloponnesos ala Thucydides.

  • Arbitrum = Athena — kaya, kultural, angkatan laut likuiditas.

  • Optimism = Sparta — ideologis, disiplin, mengklaim tujuan moral.

  • Base = Roma — pragmatis, terpusat, ekspansionis, berjalan dengan kekuatan imperium (Coinbase).

📉 Paradoks Token

Arbitrum & Optimism punya token. Base tidak. Namun justru chain tanpa token paling profitable. Spekulasi menggerakkan narasi, tapi ekonomi nyata menggerakkan ketahanan. Saat emisi menguras treasury, Base justru makmur dengan pungutan di gerbang Ethereum.

🎭 Pelajaran CryptoQuibbler

Perang skalabilitas bukan soal siapa paling keras di Twitter, tapi siapa membangun ekonomi paling tahan banting. Arbitrum mungkin pegang aset terbanyak, Optimism mungkin menang eksperimen tata kelola, tapi Base telah menguasai seni monetisasi. Dalam sejarah, kota-negara akhirnya menyerah pada imperium. Pertanyaan untuk Ethereum: tetap republik rollup, atau dipersatukan di bawah Caesar korporasi?


📘 Penjelasan Istilah Kunci

  • TVS (Total Value Secured): Aset yang dijembatani/diamankan di rollup (L2BEAT metric).

  • TVL (Total Value Locked): Aset aktif di protokol DeFi (DefiLlama metric).

  • Rollup: Solusi scaling yang mengeksekusi transaksi off-chain, lalu memposting bukti ke Ethereum.

  • Sequencer Fees: Fee transaksi yang dikumpulkan operator L2, inti model bisnis mereka.

  • Token Emissions: Rilis token governance ($ARB, $OP) untuk insentif ekosistem.


🛬 Sumber

  • L2BEAT – Data TVS Layer 2 (Agustus 2025)

  • DefiLlama – Data TVL DeFi di L2

  • Dune Analytics – Dashboard fee/revenue Base chain

  • Paradigm Research – Laporan ekonomi rollup

  • Blog Vitalik Buterin – “The Three Paths of Rollups”

Comments