Bank Beralih ke Stablecoin: Finastra dan Circle Bermitra Membawa USDC ke Pembayaran Global

🔑 Ringkasan utama

  • Finastra, penyedia perangkat lunak pembayaran global yang memproses $5 triliun transaksi harian, mengumumkan kemitraan dengan Circle, penerbit USDC, untuk mengintegrasikan penyelesaian stablecoin dalam pembayaran lintas batas.

  • Bank yang menggunakan Global PAYplus (GPP) dari Finastra kini dapat mengakses USDC sebagai opsi penyelesaian, melewati keterlambatan sistem perbankan koresponden.

  • Langkah ini menandakan pergeseran dari pengecualian hati-hati menuju integrasi aktif stablecoin di sektor perbankan.

  • Konteks regulasi: USDC, yang didukung dolar dan diaudit, memberi bank titik masuk yang “lebih aman” dibanding token yang tidak diatur.

  • Analis menyebutnya sebagai momen bersejarah dalam penyatuan rel TradFi dan penyelesaian berbasis blockchain.


Ilustrasi CryptoQuibbler gedung pencakar langit terhubung rel digital bercahaya dengan aliran koin, melambangkan penyelesaian lintas batas USDC.

🗞 Kisah Utama

Selama bertahun-tahun, bank menolak rel asli kripto, menganggapnya spekulatif atau berisiko. Namun kini, Finastra—penyedia teknologi finansial terbesar ketiga di dunia—bermitra dengan Circle untuk menenun USDC langsung ke dalam pusat pembayaran lintas batasnya.

Global PAYplus (GPP) milik Finastra memproses lebih dari $5 triliun aliran harian untuk bank-bank di seluruh dunia. Dengan memungkinkan klien GPP menyelesaikan pembayaran dalam USDC, Finastra secara efektif menanamkan stablecoin yang diatur ke dalam jantung keuangan tradisional.

Ini melewati perbankan koresponden lama, yang terkenal dengan keterlambatan beberapa hari dan biaya tinggi. Sebagai gantinya, bank kini dapat melakukan penyelesaian hampir instan dengan finalitas blockchain, sambil mengandalkan stablecoin AS yang diaudit dengan cadangan dolar 1:1.

Kolaborasi ini menandakan titik balik: dari skeptisisme menuju adopsi. Beberapa bulan lalu, bank-bank besar AS melobi menentang stablecoin berbunga. Kini, industri yang sama mengeksplorasi stablecoin sebagai infrastruktur strategis untuk efisiensi dan daya saing.


Gambar CryptoQuibbler pusat fintech futuristik dengan bola holografik bercahaya, mewakili penyelesaian global berbasis stablecoin.

🔬 Opini Ahli

  • Jeremy Allaire, CEO Circle:
    “Dengan mengintegrasikan USDC ke dalam jaringan pembayaran global Finastra, kami mempercepat masa depan uang—di mana stablecoin menjadi bagian dari infrastruktur finansial utama.”

  • Simon Paris, CEO Finastra:
    “Tujuan kami adalah membawa rel penyelesaian modern ke bank tanpa memaksa mereka membangun ulang infrastruktur. USDC menyediakan stabilitas dan kepastian regulasi yang dibutuhkan untuk adopsi.”

  • Sheila Warren, CEO Crypto Council for Innovation:
    “Kemitraan ini mewakili konvergensi TradFi dan DeFi. Stablecoin seperti USDC bergerak dari pinggiran menuju pusat pembayaran global.”


🌟 Implikasi

  1. Arus utama stablecoin — Bank tidak lagi melihatnya sebagai kompetisi, tetapi sebagai rel untuk meningkatkan layanan mereka.

  2. Efisiensi & pengurangan biaya — Penyelesaian USDC hampir instan mengurangi ketergantungan pada sistem koresponden yang mahal.

  3. Efek domino regulasi — Adopsi oleh bank akan menekan regulator global untuk menstandarkan kerangka kerja.

  4. Tekanan kompetitif terhadap SWIFT — Jika rel USDC berkembang, sistem tradisional seperti SWIFT bisa kehilangan pangsa pasar.

  5. Kepercayaan pada dolar ter-tokenisasi — Pilihan pada USDC menyoroti preferensi terhadap stablecoin yang transparan dan teregulasi dibanding alternatif yang volatil.


Ilustrasi CryptoQuibbler eksekutif di ruang rapat menganalisis grafik holografik yang membandingkan penyelesaian stablecoin dengan SWIFT.

📝 Opini Editor

⚖️ Stablecoin sebagai Infrastruktur Keuangan, Bukan Spekulasi

Selama dekade pertamanya, stablecoin dianggap instrumen spekulatif di pinggiran. Apa yang dibangun Finastra dan Circle mendefinisikannya ulang sebagai infrastruktur tak terlihat—seperti TCP/IP di internet: USDC bisa menjadi protokol penyelesaian tersembunyi di balik aplikasi perbankan.

🏦 Konsesi Diam-Diam Bank

Ironinya jelas. Beberapa bulan lalu, lobi bank berjuang untuk menjauhkan stablecoin dari keuangan arus utama. Kini mereka mengadopsinya demi mempertahankan daya saing dalam pembayaran lintas batas. Ini bukan penerimaan ideologis, melainkan konsesi pragmatis pada efisiensi.

🌐 Geopolitik Dolar Ter-tokenisasi

Ada juga dimensi geopolitik. Dengan mengintegrasikan USDC, bank memperkuat dominasi dolar di saat pesaing mendorong yuan digital atau kerangka kerja BRICS. Secara paradoks, stablecoin bisa memperkuat hegemoninya finansial AS.

🔮 Dari USDC ke CBDC

CryptoQuibbler melihat momen ini sebagai titik transisi. Jika USDC sukses dalam jaringan Finastra senilai $5 triliun per hari, bank sentral akan tertekan mempercepat pengembangan CBDC, bukan untuk bersaing dengan kripto, tetapi untuk memastikan kendali negara atas rel digital. Pertanyaannya bukan lagi apakah stablecoin akan digunakan, tetapi siapa yang akan mengendalikannya: penerbit swasta seperti Circle atau bank sentral.

Putusan CryptoQuibbler: Kemitraan Finastra–Circle bukan sekadar peluncuran produk. Ini adalah pergeseran paradigma, di mana stablecoin berhenti menjadi “produk kripto” dan mulai menjadi infrastruktur keuangan. Revolusi sunyi ini terjadi dalam penyelesaian, bukan spekulasi.


🛬 Sumber

  • PR Newswire – “Finastra and Circle Forge Strategic Collaboration to Bring Stablecoin Settlement to Cross-Border Payments”

  • Reuters – Liputan adopsi stablecoin dalam sistem perbankan tradisional

  • Financial Times – Analisis tentang sikap baru bank terhadap stablecoin

Comments